21 Juli 2012

OZ Road Trip – (Part 2) Travel Partner Wanted!


photo: AFP


Dua minggu. 

Waktu yang saya rasa cukup untuk mengurusi segala macam urusan road trip Perth-Melbourne sekaligus road trip New Zealand saya. Ribet sekali rasanya. Karena timing untuk dua road trip ini harus benar-benar pas sehingga saya mendapatkan apa yang saya mau.

Jadi kurang lebihnya inilah yang saya lakukan selama dua minggu terakhir di bulan Januari 2012:

Apply Visitor Visa New Zealand
Visa ini sebenarnya sudah saya dapatkan di awal Januari karena saya tidak mau terburu-buru. Mengurus visa dari Australia sangat mudah dan cepat. Setelah melengkapi data, mengisi detail pembayaran lewat kartu kredit dan mengirim via pos ke NZ Embassy di Sidney (dijamin aman), saya sudah menerima paspor+visa saya kembali hanya dalam waktu tiga hari. Visa berlaku selama satu bulan sejak kedatangan karena memang saya hanya apply untuk satu bulan saja.

Beli Tiket Pesawat OZ-NZ
New Zealand punya dua pulau utama, North Island dan South Island. Saya memutuskan untuk traveling dari North (Auckland) ke South (Christchurch) selama sebulan. Kenapa? Karena katanya South Island lebih bagus dari North, jadi ceritanya save the best for last. Sayapun membeli tiket Melbourne-Auckland tanggal 5 Maret 2012 dan Christchurch-Melbourne tanggal 1 April 2012.

Mengurus Itinerary New Zealand
Kalau sudah menyangkut masalah itinerary, jawabannya hanya satu: berjam-jam di depan Google. Bukan perkara mudah untuk membuat itinerary untuk satu bulan. Lagi-lagi saya dihadapkan pada permasalahan mau naik apa saya selama di New Zealand nanti, kemana saya akan pergi, akan menginap dimana saya nanti, mau ngapain aja selama di sana. Hwaduh, baru mikirin aja saya sudah keringat dingin. Urusan OZ road trip aja belom kelar. Setelah mengontak beberapa teman di New Zealand, Brandon, teman Couchsurfing dari United States yang pernah mengunjungi saya di Jogja memberi tips-tips dan saran yang menenangkan. Dia memberitahu kalau saya sendirian, ada baiknya membeli backpacker bus pass. Ada pilihan rute-nya. Kita bisa naik dan turun bis kapan saja kita mau, dan bus drivernya akan membantu kita untuk booking hostel dan activities saat kita di atas bis dengan harga relatif lebih murah. Jadi gak perlu repot-repot booking dari jauh-jauh hari dan saya bisa bertemu banyak teman baru karena rata-rata yang naik di bis itu solo backpacker juga. Akhirnya sayapun membeli bus pass Auckland-Christchurch (Sheepdog route), berlaku minimum 16 hari maksimum satu tahun. Fiiuuuh... lega. Urusan NZ kelar.
Kiwi Experience - Sheepdog Route


Pasang Iklan: Travel Partner Wanted
Saatnya cari travel partner. Ada dua cara, yaitu lewat website sakti Gumtree (lewat website ini kita bisa cari mobil, kerja, rumah, share house, jual barang, beli sepeda, dan travel partner!) atau andalan saya Couchsurfing. Di Gumtree area Perth saya sudah melihat beberapa orang mencari travel partner baik yang punya mobil ataupun berniat nebeng seperti saya hendak pergi ke Melbourne dalam waktu dekat. Rata-rata mereka ingin menempuh perjalanan selama seminggu. Hmm... ok, keep looking. Banyak yang mencari travel partner karena alasan biaya (bensin yang dihabiskan luar biasa mahal, jutaan rupiah!) dan ingin mendapat teman dan pengalaman baru. Akhirnya saya memasang iklan juga di Gumtree. Bunyinya kurang lebih:
"Hi, I'm a female backpacker who plan to do a road trip from Perth to Melbourne for about 3 weeks to 1 month, stopping at national parks and interesting places along the way. I'm looking someone with car so we can share the petrol cost. Please contact me so we can discuss further".
Kemudian saya memberikan email dan nomor telepon saya.
Contoh iklan Travel Partner di Gumtree - doc: NonaRansel


Are You The One?
Hari-hari saya mulai disibukkan dengan menjawab telpon dan mensortir email sebagai respons dari iklan saya di Gumtree. Macem-macem isinya.
Responden pertama –  telpon ngajak berangkat besok pagi yang langsung saya tolak mentah-mentah karena ya gak mungkinlah masa saya langsung cabut gitu aja.
Responden kedua – cewek Jerman yang gak punya mobil tapi ngajak traveling bareng ke Melbourne karena dia punya rencana yang sama.
Responden ketiga – cowok Estonia yang bahasa Inggrisnya agak kacau, naik sedan, nyari dua orang penumpang karena barangnya agak banyak. Waktu tempuh sekitar 2minggu. Hmm agak kecepetan.
Responden keempat – cowok Amrik dan Aussie pake mobil Land Cruiser tapi mau surf trip, dalam artian mereka bakal mampir ke semua pantai along the way dan surfing sampai mereka bosan. Mereka surfing, eike ngapain dong??
Responden kelima – cewek Aussie nanya, udah dapet tebengan belom, kalo udah dia juga mau nebeng karena dia mo balik ke Tasmania dari Melbourne.
Responden keenam – cowok Aussie yang bilang kalo saya ga usah bayar apa-apa, Cuma “temenin” dia aja sepanjang perjalanan dan bilang kalo dia punya body oke dan saya pasti suka deh. Klik. Langsung saya tutup telponnya.

Long story short, saya ketemuan sama Judith, si cewek Jerman dan memutuskan buat pergi bareng dan nyari tebengan mobil. Awalnya kita pikir kita mau nyewa campervan aja, tapi kok jatohnya malah lebih mahal ya. Dan agak serem aja ngelewatin hutan dan gurun cuma berdua. Kalau ada apa-apa gimana. Selama seminggu sesudahnya kami terus mencari lewat Gumtree, bahkan bikin pengumuman di notice board hostel-hostel di Perth. Gak ada hasil yang positif. Sampai akhirnya saya buka Couchsurfing Perth post dan menemukan Thomas, backpacker Prancis yang mencari dua orang lagi untuk berangkat ke Melbourne di akhir bulan. Cucok! It was so perfect. Mobil Station Wagon merah yang dia punya cukup untuk menampung  empat orang dan barang-barang kami yang lumayan banyak itu. 

Everything is confirmed. We will start our journey on January 31st!!!!

1 komentar:

  1. "cowok Aussie yang bilang kalo saya ga usah bayar apa-apa, Cuma “temenin” dia aja sepanjang perjalanan dan bilang kalo dia punya body oke dan saya pasti suka deh. Klik. Langsung saya tutup telponnya." << Ngakak,nice story, bakal ngikutin nih blog :D, taun depan saya juga kepingin coba apply WHOL visa dah, persiapan dari sekarang ^^

    BalasHapus